Menelisik Lebih Dalam Mengenai seluk beluk Batu Mustika

Seperti yang Anda ketahui, belakangan ini batuan alam marak di perjual belikan karena memang sedang tren.

Dan banyak di antaranya di akui sebagai batu mustika.

Jangat keburu mempercayai pengakuan tersebut. Sebab, batuan mustika bukanlah batu sembarangan yang bisa di temukan dengan begitu mudah layaknya batuan alam biasa.

Memang batu mustika merupakan salah satu jenis batuan alam, akan tetapi mereka memiliki keistimewaan yang tidak di miliki oleh batuan alam lain. Yaitu energi magis yang ada di dalamnya.

Batu yang di golongkan sebagai mustika merupakan benda ghaib asli dan alami yang secara fisik telah di bentuk oleh alam. Bentuk fisik tersebut tidak boleh di asah, di ubah atau di modifikasi bentuknya. Sebab hal itu akan mempengaruhi kegaiban di dalamnya.

Yang tergolong sebagai mustika adalah benda-benda yang di ketahui nilai kegaibannya (secara bathin). Kegaiban yang di milikinyapun sangat kuat yang bentuknya telah di tempa oleh alam, bukan di bentuk oleh tangan manusia dan kegaiban di dalamnyapun bukan dari isian.

Mustika adalah benda bermuatan ghaib, karenanya secara alamiyah benda tersebut banyak terdapat di alam ghaib. Itulah mengapa, tidak semua manusia bisa mendapatkan mustika, kecuali manusia itu telah terpilih oleh kegaiban dari si mustika ketika mencarinya.

Jenis mustika yang memiliki kegaiban paling kuat adalah jenis mustika dari hasil peranrikan ghaib.

Banyak mustika yang apabila sengaja di cari malah tidak bisa di temukan tapi terkadang ada seseorang yang beruntung bisa mendapatkannya secara tidak sengaja. Hal itu di karenakan faktor kualitas energi yang di miliki si mustika terdapat kecocokan dengan energi orang tersebut.

Salah satu contohnya adalah wesi kuning. Yang sepengetahuan penulis posisi keberadaannya berada si sekitar 2 hingga 2,5 meter di atas tanah menggantung pada sebuah pohon. Namun, karena bentuknya yang mirip seperti kepompong, banyak yang tertipu olehnya.

Wesi kuning pada umumnya di manfaatkan untuk jimat kekebalan, hal itu karena kandungan energi yang terpancar secara otomatis akan membentuk seperti perisai. 

Ada pula wesi kuning yang bisa di temukan di tanah, namun kualitas energinya kalah jauh dari yang menggantung di pohon. Efek kegaibannya mungkin hanya sebatas untuk jimat kekuatan badan saja.

Batu mustika bisa di sebut mustika bila hasil penarikannya sempurna.

Maksudnya bagaimana?

Menarik mustika dari alam ghaib tidaklah mudah. 

Ada syarat dan ketentuan tertentu yang harus di penuhi untuk mendapatkan hasil penarikan yang sempurna.

Ada dua syarat penarikan ghaib yaitu mampu menghadirkan mustika dan mampu menarik kegaiban di dalamnya. Sebab itu, ada dua tahapan yang biasanya di lakukan untuk menarik batu mustika.

1.   Tahapan untuk menghadirkan benda ghaibnya (mustika) ke alam nyata.
   
   
2.   Tahapan untuk menghadirkan kegaibannya dan menyempurnakannya ke dalam benda ghaib       tersebut agar kegaiban tersebut masuk ke dalam mustikanya serta berfungsi dengan    semestinya.

Dari beberapa kasus yang telah penulis temukan, penarikan ghaib yang orang lakukan hasil dari penarikan tersebut malah kosong dan khodamnya tidak ikut tertarik dengan bendanya. Dan benda ini tidak bisa di sebut mustika meskipun di ambil dari alam ghaib.

Ada begitu banyak jenis mustika alam ghaib yang memiliki kekuatan ghaib hingga puluhan kali bahkan ratusan kali dari mustika merah delima yang sangat terkenal akan kekuatan ghaibnya itu. 

Akan tetapi, benda mustikayang berkekuatan tinggi itu keberadaannya sangat langka dan jarang sekali di temui oleh manusia.

Mustika jenis inipun sangat selektif dalam memilih seseorang sebagai tuannya. Namun, bukan tidak mungkin mustika tersebut bisa di dapatkan oleh orang yang memiliki tingkat ilmu spiritual yang mumpuni.

Jadi, intinya tidak semua batu di sebut mustika, tidak semua batu penarikan ghaib adalah mustika. 

Hanya mustika yang kegaibannya ikut tertarik secara sempurnalah yang bisa di sebut mustika.

Semoga, penjelasan di atas dapat menambah wawasan Anda mengenai dunia spiritual dan keghaiban. 

Berapa lama waktu yang di butuhkan untuk merasakan tuah dari benda berkhodam?

Setelah kita mendapatkan benda bertuah.

Setelah kita memiliki benda berkhodam.

Sudah pasti kita semua tidak sabar lagi untuk bisa merasakan tuah yang ada di dalamnya.

Namun sayangnya, beberapa hari Anda menunggu, Anda sama sekali tidak ada perkembangan apapun. Anda sama sekali tidak bisa merasakan tuahnya, baik itu secara bathiniyah apalagi lahiriyah.

Akhirnya perasaan ragupun mulai tumbuh dalam hati Anda.  Dan terbesit beberapa pertanyaan dalam hati Anda.

Sebenarnya, benda ini bertuah atau tidak sih?

Kok tuahnya tidak terasa sama sekali?

Memangnya, berapa lamanya sih waktu yang kita butuhkan untuk bisa merasakan benda khodam?

Jawabannya adalah tergantung.

Ya…. Tergantung seberapa kuatnya kemantapan serta keyakinan yang Anda miliki.

Mengapa bisa begitu?

Benda berkhodam itu seperti partner bisnis, apa lagi jika benda bertuah itu di manfaatkan sebagai ageman. Sudah pasti partner bisnis akan lebih piracy jika Anda memiliki kemantapan serta keyakikan padanya dan pada apa yang ingin Anda capai bukan?

Begitu juga sebaliknya. Ketika terbesit ketidak mantapan di dalam hati Anda, partner Andapun tidak mantap dengan Anda. Di tambah lagi jika Anda tidak yakin dengan yang Anda capai. Sudah pasti partner Andapun menjadi lebih ragu lagi untuk membantu Anda.

Begitu pula dengan benda berkhodam, apalagi jika di dalamnya memiliki sesosok khodam. Yang mana energi spiritualnya lebih peka dari manusia (partner bisnis tadi). Tanpa Anda tunjukkan pun, si khodam bisa langsung merasakan ketidak mantapan yang terbesit dalam hati Anda.

Dan itu akan di artikan oleh si khodam atau benda bertuah Anda bahwa Anda telah ragu pada si khodam.

Jadi.. Bagaimana si khodam akan membantu Anda kalau Anda sendiri meragukannya?

Selain kemantapan dan keyakinan yang Anda miliki, usaha lahir yang Anda lakukan juga mempengaruhi waktu yang Anda butuhkan untuk bisa merasakan tuah khodam.

Maksudnya begini. Benda berkhodam di sini memiliki peran sebagai sarana spiritual yang artinya benda tersebut merupakan salah satu usaha bathiniyah yang Anda lakukan. Dan jika usaha bathin tersebut tidak di imbangi dengan usaha lahir, Bagaimana bisa hasil yang di dapatkan bisa seimbang.

Sudah pasti akan berat sebelah.

Sederhananya seperti Anda ingin makan bakso, tapi Anda terlalu malas untuk berjalan menuju warung bakso. Anda hanya berdoa pada Tuhan agar ada seseorang yang tiba-tiba bersedia untuk membantunya membeli bakso tanpa mau mencari orang tersebut.

Bagaimana mungkin Anda bisa mendapatkan bakso tersebut?

Jadi, keseimangan dari usaha lahir dan bathin juga menentukan berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk bisa menikmati manfaat dari tuah benda berkhodam tersebut.

Intinya, cepat tidaknya khasiat benda khodam itu tergantung pada diri Anda sendiri. Bukan dari seberapa ampuh benda tersebut atau seberapa langkanya benda itu.